A. secara
filsafat stres merupakan bawaan manusia
pengertian stres itu lebih kepada `kedudukan` dalam paham mekanistik
tentu saja melihat stress hanya sekedar fenomena fisik belaka. Stres hanyalah
sekedar gangguan sistem saraf yang berakibat keluarnya keringat dingin, tangan
mengenggam ,wajah merah dan lain-lain.Pahan realistik memandang stres sebagai
sesuatu yang fenomena jiwa yang terpisah dengan jasmani atau tubuh manusia atau
hanya fenomena tubuh balaka tanpa ada hubungan dengankejiwaan.Sedangkan paham idialis
menganggap stres adalah murni fenomena jiwa.
Kesimpulan stres adalah stres itu bisa
terjadi karena manusia begitu kuat dalam mengejar keinginannya serta
kebutuhannya dengan menggunakan segala kekuatan dan potensinya. Akibatnya
manusia cenderung lupa bahwa mereka bukanlah yang sempurna yang tidak memiliki keterbatasan
sebagaian besar
para peneliti menggunakan definisi stres yang diusulkan oleh hans selye
(general adaptition syndrom)mendefinisikan respon yang tidak spesifik dari
tubuh terhadap tuntutan yang diterimanya, suatu fenomena universal dalam
kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari , setiap orang yang
mengalaminya.dari definisi kita dapat menyimpulkan bahwa komponen stres ada dua
yaitu tuntutan (bersifat eksternal) dan respon atau tanggapan (bersifat
internal). Stres memberi dampak terhadap individu yaitu tehadap aspek fisik,
psikologis, dan intelektual, sosial dan spritual.juga dapat mengancam
keseimbangan fisiologis. Stres emosi dapat menimbulkan perasaan negatif atau
destruktif terhadap diri sendiri dan oranglain. Stres intelektual akan
mengganggu presepsi dan kemampuan seseorang dalam menyeleseikan masalah dan
stres sosial akan mengganggu hubungan individu dengan lingkungannya.
- Faktor individual dan
sosial
kecemasan yang
menstimuluskan untuk memahami jati diri kurang lebih stres . Dalam batas-batas tertentu stres diperlukan untuk
meninggkatkan kedewasan.konsep kecemasan hampir tidak pernah dipertimbangkan
didalam psikologi dan oleh karena itu menunjukkan bahwa konsep itu berbeda sma sekali dari ketakutan dan
konseo-konsep serupa yang mengacu kepada sesuatu yang jelas , sementara
kecemasan adalah realitas kebebasan sebagai kemungkinan untuk memungkinkan .
Oleh karena itu , kecemasan tidak ditemukan pada binatang karena pada
hakikatnya binatang tidak ditentukan oleh ruh.
Angest (kecemasan yang
tak terjelaskan ).
adalah ciri pokok
manusia sebagai suatu individu yang bermenung sendiri dan bertindak secara
bebas, ketakutan rasional itu adalah suatu perasaan dan menurut kierkegaard ,
perasaan-perasaan itu murni fenomena mental.
B. tipe-tipe stres
1).
tekanan , tekanan
stres dan perasaan dalam ilmu kesehatan jiwa orang yang ambisius dan
perfeksionis digolangkan memiliki kepribadian tipe A. tipe kepribadian ini
lebih rentan tekanan stres dan stroke
a).
masalah (stimulus -perangsang dorongan ) menyebabkan ketegangan dalam organisme
yang menggerakkan tanggapan penanggulangan maslah yang biasanya digunakan
orang.
b). kegagalan
dari tanggapan yang menghasilkan gangguan batin termasuk perasaan cemas,
bingung , bersalah dan tidak berguna
2).
Frustasi adalah
salah satu faktor yang mempengaruhi karena adanya kegagalan dalam melakukan
sesuatu yang menyebabkan stres dlam tubuhnya dan kepribadian yang kurang
percaya diri
.
3).
Konflik adalah
salah satu faktor yang terjadi kesalahan yang menyebabkan perbedaan pendapat
yang menyebabkan kesalah pahaman.
4).
Kecemasan adalah
salah satu faktor yang menyebabkan karena terjadinya keterburuan dalam
mengajalani sesuatu itu juga yang mempengaruhi keadaan tubuh yang lemah
sehingga kecemasan itu yang akan menjadi suatu stres.
C.
coping yang
berfokus pada emosi (emotion focused coping) adalah istilah untuk strategi
penanganan stres dimana individu memberikan respon terhadap situasi stres
dengan cara emosional , terutama dengan menggunakan penilaian defensif.
Penangan stres ini meliputi menggunakan mekanisme pertahan penanganan stres
atau coping terdiri dari dua bentuk coping yang brfokus pada maslah (problem
focused coping) adalah istilah untuk strategi kognitif
D.
problem solving
menyatakan bahwa untuk menjadi seseorang problem solving yang berhasil
seseorang harus memiliki 10 karakterristik kualitas
a. kreatif
b. berkarakter pemimpin
c. terstruktur
d. kritis
suatu masalah
yang afektif adaloah apabila kita berhasil dan akar penyebab masalah itu
mengambil tindakan untuk menghilangkannya.problem solving dengan cara melakukan
analisis secara seksama terhadap proses kemudian berusaha menutupi kesenjangan
yang terjadi antara situasi sekarang dan target yang diinginkan . Problem
solving merupakan metode solusi masalah.akar penyebab masalah adalah ketiadaan
sistem formal.
SUMBER:
Gaspersz,Vincent. 2007. Team-Oriented Problem Solving. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Pedak, Mustamir. 2000. Metode Supernol Menaklukkan Stres. Jakarta