pikirkan berapa banyak waktu, usaha, dan uang yangbdikeluarkan orang hanya untuk melihat sesuatu, traveling, dan mengeksplorasi lingkungan. Kita mengunjungi suatu tempat yang baru dan merasa tertarik, kita melihat televisi, film, kontes olah raga, dan bermain ;kita membaca surat kabar, buku dan, majalah. Kebutuhan stimulus dan kebutuhan eksplorasi ada dibelakang semua kegiatan ini.stimulus apa yang memuaskan kita dan kebutuhan eksplorasi tidak bertahan lama, dan kita mencari sesuatu yang baru. Obsevasi informasi seperti ini memberi kita dasar untuk melakukan kontrol eksperimen pada stimulus dan kebutuhan ekploratori.
Kekuatan insentif dari stimulus dalam lingkungan didemonstrasikan beberapa tahun yang lalu dalam eksperimen dimana monyet diberi puzzle mekanis untuk pecahkan, monyet ini tertarik dengan stimulus yang baru dalam puzzle ini.mereka mengeskplorasikan dan belajar memecahkan puzzle dengan memindahkan penjepit, menghilangkan pengait, dan mengangkat engsel, dan tidak ada hadiah apapun setelah upaya mereka membongkar puzzle tersebut, ( Harlow dalam morgan dkk, 1986). eksperimen lain tentang motivasi ingin tahu juga menunjukkan bahwa monyet-monyet akan bekerja dan belajar ketika insetifnya hanyalah diijinkan melihat keluar dari kandang ke lingkungan yang dengan panorama yan beraneka ragam. (Butler dlam morgan dkk. 1986)
monyet-monyet dalam eksperimen inin dimasukkan dlam kotak tertutup dengan dua pintu kecil yang besebelahan. Seekor monyet akan dengan tidak sengaja menyentuh pintu itu. Masing-masing pintu mempunyai suatu stimulus visual yang melekat padanya (stimulus A dan stimulus B). jika monyet dapat menekan pintu dengan stimulus A. maka pintu terbuka dan monyet dapat melihat keluar beberapa menit. Jika monyet menekan pintu stimulus B pintu tidak akan terbuka. Jadi hadiah satu-satunya untuk membedakan antra dua stimulus ini adalah kesempatan untuk melihat keluar ketika pintu tebuka karena tekanan pada pintu yang benar.
Binatang itu segera belajar menghadapi perbedaan itu, hal ini menunjukkan bahwa mereka domotivasi oleh suatu kesempatan untuk melihat keluar. Ketika binatang belajar mendorong pintu yang benar, jumlah dorongan dibuat tergantung pada apa yang dilihat diluar. Jika ada pemandangan yang menarik diluar, misalnya monyet lain lain atau mainan kereta yang bergerak, monyet lebih sering mendorong pintu yang benar, jika pintu itu tidak sering didorong, karena yang dilihat di luar hanyalah suatu pemandangan ruang yang kosong.
Daftar pustaka;
Prabowo, Hendro.1998.Psikologi umum 2.Jakarta: Universitas Gunadarma
Daftar pustaka;
Prabowo, Hendro.1998.Psikologi umum 2.Jakarta: Universitas Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar